Perjalanan Tiga Dekade dan Mimpi-Mimpi yang Masih Panjang


Malam ini aku duduk di kasur dalam balutan selimut. Suara gemericik air selokan dari balik dinding kamar terdengar jelas di telinga sebelah kanan. Suara musik dan dialog sinetron dari televisi ruang tengah terngiang di telinga sebelah kiri. Perjalanan hidupku hari ini memasuki tiga dekade. Bukan waktu yang singkat, tentu. Namun bukan waktu yang sudah lama juga. 

Dalam tiga dekade aku menghabiskan sebagian besar waktu di kota kelahiranku. Beberapa tahun terakhir aku tinggal di ibu kota dan sejak tahun lalu aku memulai hidup yang baru di kota lainnya. 

Cita-cita besarku saat ini adalah menjalani hidup dengan penuh keseimbangan. Keseimbangan yang dimaksud memiliki makna yang sangat luas, yaitu seimbang dalam menjaga kesehatan fisik dan mental, seimbang dalam bekerja dan bersenang-senang, hingga seimbang menjalankan urusan dunia dan akhirat. Sulit, ya jelas. Selalu ada kecenderungan untuk berat ke salah satunya saja. Kalau mudah, lalu cita-citaku selanjutnya apa? 

Dengan aktif kembalinya blog ini (setelah hiatus lama sekali), semoga keseimbangan yang dimaksud perlahan terwujud. Kisah-kisah dalam perjalanan tiga dekade akan aku tuangkan di sini. Jika ada yang bisa mengambil manfaat dari kisah tersebut, tentu akan sangat menyenangkan. Jika tidak ada ya tidak apa-apa juga.

Semoga pandemi segera berakhir. Banyak mimpi yang ingin diwujudkan. Banyak mimpi yang belum usai.

Comments